:::: MENU ::::

Wednesday, 28 September 2016

Sejak zaman dahulu, manusia telah mengembangkan ilmu astronomi. Mulai dari awalnya tanpa menggunakan alat bantu sampai sekarang dengan teknologi yang canggih. Hingga pada akhirnya, terdapat 2 teori tentang alam semesta yang masih ada sampai saat ini.
  1. Teori Geosentris dikemukakan oleh beberapa filsuf seperti Amaximandaros, Aristoteles, Hipparchus, dan pada puncaknya yaitu Ptolomeus yang membuat peta benda - benda langit dalam buku Almagest yang dikenal sebagai model Geosentris atau Sistem Ptolemaik (Diambil dari nama Ptolomeus).

    Teori ini menyatakan bahwa bumi sebagai pusat tata surya, dimana matahari, bulan, dan benda - benda langit mengelilingi bumi berdasarkan pengamatan dari pergerakan matahari. Pada zaman itu,semua orang - orang mempercayai teori ini. Apabila ada yang tidak percaya dengan teori ini, maka orang tersebut akan dihukum mati.
    (Gambar Teori Geosentris)
  2. Teori Heliosentris dikemukakan oleh Nicolas Copernicus, seorang astronom asal Polandia pada zaman Renaisans. Teori ini menyatakan bahwa matahari sebagai pusat tata surya, dimana bumi, planet, dan benda - benda langit berputar mengelilingi matahari.

    Copernicus menyusun model tata surya Heliosentris yang kemudian dikembangkan oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Galileo berinovasi dengan mengembangkan teleskop guna mempertajam pengamatan astronomi, sedangkan Kepler menjadi ilmuwan pertama yang dapat menyusun secara tepat pergerakan planet - planet dengan matahari sebagai pusatnya. Dalam perkembangannya, Kepler memiliki 3 buah teori yang dikemukakan olehnya.
    (Gambar Teori Heliosentris)
Hingga saat ini, teori - teori tersebut masih belum bisa secara pasti menentukan dasar ilmu astronomi kita. Setiap teori masih memiliki kekurangan dan kelebihan yang dapat mempengaruhi perkembangan teori tersebut kedepannya. Untuk sementara ini, teori yang kita gunakana adalah Teori Heliosentris. Tetapi untuk yang akan datang, kita tidak akan tahu bagaimana.

Sumber :
Sumber 1
Sumber 2

13 comments: